KREATIVITAS ALAM
  • BERANDA
  • ALAM
  • FLORA
  • FAUNA
  • MANUSIA
Home » KREATIVITAS ALAM » Berbagai Teori Penciptaan Alam

Wednesday, 1 April 2015

Berbagai Teori Penciptaan Alam

Berbagai Teori Penciptaan Alam Semesta -- Bagaimana sebenarnya penciptaan alam semesta ini berproses? Sejak zaman dahulu hingga sekarang (dan pastinya sampai ke masa depan nanti) manusia selalu berusaha untuk memahami tentang alam semesta ini dan bagaimana proses terciptanya.



Setidaknya ada beberapa teori tentang proses penciptaan alam semesta yang pernah dirumuskan oleh umat manusia sepanjang sejarah. Berikut adalah beberapa teori penciptaan yang berhasil aku himpun dari berbagai sumber (yang valid tentunya).

     1. Teori Kabut (Nebula)

Yang pertama adalah Teori Kabut. Teori kabut adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh dua orang ilmuan yaitu Imanuel Kant (1724-1804) seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Piere Simon Laplace (1749-1827) ahli astronomi bangsa Perancis. Kant mengemukakan teorinya tahun 1755, sedangkan Laplace mengemukakan tahun 1796 dengan nama Nebular Hypothesis.

Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Nebula itu berotasi dengan kecepatan sangat lambat sehingga mulai menyusut. Akibatnya terbentuklah sebuah cakram datar bagian tengahnya.penyusutan berlanjut dan terbentuklah matahari di pusat cakram. Cakram berotasi lebih cepat sehingga bagian tepi-tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan. Kemudian bahan dalam gelang-gelang memadat menjadi planet-planet yang berevolusi mengitari Matahari

Teori Kabut

Namun pada akhir abad ke-19 teori kabut disanggah oleh beberapa ahli seperti James Clark Maxwell yang memberikan kesimpulan bahwa bila bahan pembentuk planet terdistribusi di sekitar Matahari membentuk suatu cakram atau suatu piringan, maka gaya yang disebabkan oleh perbedaan perputaran (kecepatan anguler) akan mencegah terjadinya pembekuan planet.

Pada abad ke-20 percobaan dilakukan untuk membuktikan terbentuknya cincin-cincin Laplace, menunjukkan bahwa medan magnet dan medan listrik Matahari telah merusak proses pembekuan batu-batuan. Jadi tidak ada alasan yang kuat untuk menyatakan bahwa cincin gas dapat membeku membentuk planet. 


     2. Teori Planetisimal

Teori Planetisimal adalah salah satu teori yang menerangkan tentang proses pembuatan Tata Surya. Teori ini dicetuskan oleh seorang astronom bernama Forest Ray Moulton dan seorang geolog bernama Thomas C. Chamberlin dari Universitas Chicago, yang kemudian namakan teori mereka ini dengan nama Teori Planetisimal.


Teori ini menyatakan bahwa suatu ketika sebuah bintang melintasi ruang angkasa dengan cepat dan berada dekat sekali dengan Matahari. Daya tarik bintang ini sangat besar sehingga menyebabkan daya pasang di bagian gas Matahari. Akibatnya, massa gas terlempar dari Matahari dan mulai mengorbit. Karena daya tarik Matahari, massa gas itu tertahan dan bergerak mengelilingi Matahari. Ketika massa gas menjadi dingin, bentuknya kemudian berubah menjadi cairan kemudian memadat. Akhirnya, massa gas itu menjadi planet yang ada sekarang, termasuk Bumi.


     3. Teori Pasang Surut Bintang

Teori Pasang Surut pertama kali dikemukakan oleh Buffon (1707-1788). Menurut Buffon tata surya berasal dari materi Matahari yang terlempar setelah bertabrakan dengan komet.

Teori ini kemudian diperbaiki oleh James Jeans dan Harold Jeffreys (1919). Menurut mereka Tata Surya terbentuk berawal dari sebuah Matahari yang dilewati oleh bintang yang sangat dekat. Lalu karena pengaruh gaya grafitasi, sebagian massa Matahari tertarik ke arah bintang hingga membentuk seperti cerutu panjang. Pada bagian tengah cerutu besar, sedangkan bagian ujung dan pangkalnya kecil.

Setelah bintang tersebut pergi, cerutu terus berputar mengelilingi matahari. Lama-kelamaan cerutu tersebut mendingin dan membentuk bulatan menjadi planet. Sedangkan Matahari awal tetap menjadi Matahari. Hipotesis Teori Pasang Surut hampir mirip dengan Teori Platesimal.


     4. Teori Kondensasi

Teori Kondensasi ini dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Teori ini menyatakan bahwa sistem Tata Surya itu ternyata pada mulanya berupa bola kabut raksasa. Dan di dalam Kabut itu terdiri dari debu, es, dan gas.

Teori Kondensasi

Bola kabut ini selanjutnya berotasi sehingga bagian yang ringan mudah terlempar ke luar, sedangkan bagian yang berat berkumpul di pusatnya. Lama-kelamaan bola kabut ini membentuk sebuah cakram, perputarannya pun semakin cepat, dan suhunya pun semakin bertambah.

Akhirnya, cakram itu kembali berbentuk bola gas yang cukup solid hingga terbentuklah Matahari. Bagian tepi cakram yang berupa gas dan debu mulai bertarikan dan membentuk suatu gumpalan. Selanjutnya, gumpalan tersebut terlepas dari Matahari dan menyebar ke sekitarnya. Gumpalan-gumpalan itu disebut protoplanet. Protoplanet lambat laun makin dingin dan padat sehingga membentuk planet. Protoplanet  tetap berotasi di orbitnya dan sambil berotasi dia juga berevolusi mengelilingi Matahari. 


5. Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli astronomi Inggris bernama R.A. Lyttleton sekitar tahun 1930-an. Teori ini menyatakan bahwa pada mulanya terdapat sepasang matahari kembar yang saling mengelilingi. Kemudian melintaslah sebuah bintang dan menabrak salah satu matahari.

Teori Bintang Kembar

Matahari yang tertabrak ini lalu hancur menjadi materi-materi kecil yang terus berputar mengelilingi Matahari yang masih utuh. Materi-materi kecil tadi kemudian mendingin dan menjadi planet


6. Teori Ledakan Maha Dahsyat (Big Bang)


Dan yang terakhir adalah Teori Ledakan Dahsyat atau lebih dikenal dengan Big Bang (bahasa Inggris), merupakan teori yang paling popular dan paling bisa diterima oleh masyarakat dunia.

Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari kondisi super padat dan panas, yang kemudian mengembang sekitar 13.700 juta tahun lalu.

Georges LemaĆ®tre, seorang biarawan Katolik Roma Belgia, dianggap sebagai orang pertama yang mengajukan teori ledakan dahsyat mengenai asal usul alam semesta, walaupun ia menyebutnya sebagai "hipotesis atom purba". Para ilmuwan juga percaya bawa Big Bang membentuk sistem Tata Surya hingga keluarga Galaksi. Ide sentral dari teori ini adalah bahwa teori relativitas umum dapat dikombinasikan dengan hasil pemantauan dalam skala besar pada pergerakan galaksi terhadap satu sama lain, dan meramalkan bahwa suatu saat alam semesta akan kembali atau terus. Konsekuensi alami dari Teori Big Bang yaitu pada masa lampau alam semesta punya suhu yang jauh lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih tinggi.

Hasil observasi Hubble menunjukkan bahwa
alam semesta terus bergerak semakin menjauh atau mengembang

Pada tahun 1929 Astronom Amerika Serikat, Edwin Hubble melakukan observasi dan melihat Galaksi yang jauh dan bergerak selalu menjauhi kita dengan kecepatan yang tinggi. Ia juga melihat jarak antara Galaksi-galaksi bertambah setiap saat. Penemuan Hubble ini menunjukkan bahwa Alam Semesta kita tidaklah statis seperti yang dipercaya sejak lama, namun bergerak mengembang.

Hasil observasi Hubble itu kemudian ini menimbulkan suatu perkiraan bahwa Alam Semesta bermula dari pengembangan di masa lampau yang dinamakan Dentuman Besar. Pada saat itu dimana Alam Semesta memiliki ukuran nyaris nol, dan berada pada kerapatan dan panas tak terhingga; kemudian meledak dan mengembang dengan laju pengembangan yang kritis, yang tidak terlalu lambat untuk membuatnya segera mengerut, atau terlalu cepat sehingga membuatnya menjadi kurang lebih kosong. Dan sesudah itu, kurang lebih jutaan tahun berikutnya, Alam Semesta akan terus mengembang tanpa kejadian-kejadian lain apapun. Alam Semesta secara keseluruhan akan terus mengembang dan mendingin.

Menurut model ledakan dahsyat, alam semesta mengembang dari keadaan awal
yang sangat padat dan panas dan terus mengembang sampai sekarang.
Secara umum, pengembangan ruang semesta yang mengandung
galaksi-galaksi dianalogikan seperti roti kismis yang mengembang.
Gambar di atas merupakan gambaran konsep artis yang mengilustrasikan
pengembangan salah satu bagian dari alam semesta rata.

Alam Semesta berkembang, dengan laju 5%-10% per seribu juta tahun. Alam Semesta akan mengembang terus, namun dengan kelajuan yang semakin kecil, dan semakin kecil, meskipun tidak benar-benar mencapai nol. Walaupun andaikata Alam Semesta berkontraksi, ini tidak akan terjadi setidaknya untuk beberapa milyar tahun lagi.

Itulah sobat beberapa teori tentang proses penciptaan alam semesta, dan seperti yang tadi telah dikatakan bahwa di antara teori-teori tersebut maka Teori Ledakan Dahsyat adalah teori yang paling bisa diterima oleh semua kalangan masyarakat dunia, baik oleh masyarakat sains maupun masyarakat agamais.
f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Unknown
Wednesday, April 01, 2015

4 komentar untuk "Berbagai Teori Penciptaan Alam"

  1. Unknown3 April 2015 at 20:28

    Artikelnya bagus mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Unknown4 April 2015 at 04:12

      Terimakasih,,, semoga manfaat :)

      Delete
      Replies
        Reply
    2. Reply
  2. Unknown9 April 2015 at 16:01

    artikel'a bagus :)

    ReplyDelete
    Replies
      Reply
  3. blog zombie4 February 2017 at 14:28

    Obat Pembersih Rahim Setelah Keguguran

    ReplyDelete
    Replies
      Reply
Add comment
Load more...

Sobat KreA,,,
Berikan komentar terbaikmu ya :)

Subscribe to: Post Comments (Atom)
Find Me :

Total Pageviews

Cari Artikel

Hama dan Solusinya

alternative text

Artikel Populer

  • Bangsa Viking Sejarah Dan Kebudayaannya
    Sejarah dan Kebudayaan Bangsa Viking -- Bangsa Viking   adalah para ksatria yang hidup berasal dari Norwegia, Swedia, dan Denmark (sekaran...
  • Semut Paling Mematikan Di Dunia
    Semut Paling Mematikan di Dunia --   Bicara soal semut, hewan sosial ini tentu sudah tidak asing lagi bagi kehidupan keseharian kita. Ada ba...
  • Hati Hati Memberikan Pakan Jangkrik Untuk Burung
    Kaki jangkrik dapat merobek tenggrokan burung dan mengakibatkan kematian .... Waspada, apabila kita memberi makan jangkrik yang masih hi...
  • Berbagai Teori Penciptaan Alam
    Berbagai Teori Penciptaan Alam Semesta --  Bagaimana sebenarnya penciptaan alam semesta ini berproses? Sejak zaman dahulu hingga sekarang (...
  • Burung Dodo Mahluk Misterius Yang Punah
    Burung Dodo – Burung Dodo adalah jenis burung besar yang pernah hidup di Pulau Mauritius, Samudera Hindia. Burung ini adalah jenis burung ...
Kreativitas Alam. Powered by Blogger.
Copyright 2015 KREATIVITAS ALAM - All Rights Reserved
Otak-atik Oleh Krea Blog - Published By Evo Templates