Burung Dodo – Burung Dodo adalah jenis burung besar yang pernah hidup di Pulau Mauritius, Samudera Hindia. Burung ini adalah jenis burung yang tidak bisa terbang dan keberadaannya pun telah lama punah.
Tidak ada yang tau persis bentuk asli dari burung Dodo, sehingga sebelumnya banyak pula orang yang menganggap bahwa keberadaan burung ini hanyalah mitos belaka. Sedangkan gambar burung Dodo yang dipamerkan ke khalayak umum hanyalah berdasarkan pada deskripsi tulisan serta lukisan dari Roelant Savery pada tahun 1626. Dinyatakan bahwa burung Dodo berjalan dengan dua kaki dan berbadan gemuk. (
Baca juga: Magpie si Burung Pencuri Perhiasan)
Keyakinan bahwa burung Dodo pernah benar-benar ada adalah sejak ditemukannya fosil burung tersebut pada tahun 1865 oleh peneliti Harry Higginson dan George Clark. Nama Latin pertama yang diberikan oleh Carl Linnaeus pada burung ini adalah ‘Didius ineptus’ yang berarti ‘Dodo yang tidak bisa terbang’. Namun, saat ini para ilmuwan lebih suka menyebutnya sebagai ‘Raphus cucullatus’.
Predator utama burung Dodo sekaligus yang menyebabkan kepunahan hewan ini adalah para pelaut Belanda beserta hewan peliharaan yang mereka bawa dalam perjalanannya menuju Kepulauan Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Dodo diburu oleh para pelaut dan para pemukim pertama di pulau tersebut. Meskipun daging Dodo digambarkan memiliki tekstur keras dan tidak enak, namun karena faktor kelaparan akhirnya tidak menghentikan para penjelajah memangsa burung ini sebagai makanan. Para pelaut Belanda sendiri sebenarnya menjuluki Dodo sebagai ‘valghvogel’ yang diterjemahkan menjadi ‘burung yang menjijikkan’, karena rasa dagingnya yang tidak enak.
BENTUK FISIK
Burung Dodo punah sebelum dimulainya zaman tekhnologi kamera, sehingga selama bertahun-tahun orang-orang harus bergantung pada lukisan dan deskripsi tertulis dari abad ke-17 untuk mengimajinasikan bentuk burung ini. Banyak lukisan-lukisan populer karya seniman menggambarkan Dodo yang memiliki badan gemuk dan tinggi hingga 1 meter serta bertubuh kuat. Namun, kredibilitas lukisan-lukisan tersebut sempat dianggap meragukan karena tren melebih-lebihkan fakta dianggap lazim dalam seni Eropa selama abad ke-17.
|
Fosil burung Dodo yang berhasil ditemukan |
Hingga tahun 2007, yakti dengan ditemukannya kerangka lengkap burung Dodo di sebuah gua di Mauritius pada tahun 2007, akhirnya bisa diperkirakan burung ini memiliki tinggi sekitar 1 meter namun dengan badan lebih ramping dan berat sekitar 22 kg. Burung itu diyakini memiliki paruh 20 cm dengan ujung runcing, bulu keabu-abuan, kaki kuning, dan sayap kecil.
ADAPTASI LINGKUNGAN
Pualau Mauritius merupakan habitat asli burung Dodo. Pulau ini terisolasi dari seluruh dunia sampai penjelajah Belanda mencapai pulau itu pada awal abad ke-16. Kondisi geografis dan lingkungan pulau memicu evolusi ekstrim yang menghasilkan ketidakmampuan burung Dodo untuk terbang. Dalam kondisi alaminya burung Dodo sebenarnya hidup di pulau tanpa predator, karena itulah mereka tidak perlu terbang untuk melarikan diri dari pemangsa. Makanan burung Dodo terdiri dari biji-bijian dan buah-buahan yang melimpah di lantai hutan. Dengan absennya predator dan kelimpahan makanan, burung Dodo akhirnya tumbuh besar dan sayap mereka menjadi kecil sekaligus kehilangan kemampuan untuk terbang.
PENYEBAB KEPUNAHAN
Penyebab kepunahan burung Dodo secara sempurna adalah disebabkan oleh ulah manusia. Menurut cerita, selain tidak mampu terbang burung ini juga tidak pernah lari menghindar ketika bertemu dengan manusia atau hewan pemburu yang dibawa oleh manusia ke pulau Mauritius, sehingga membuat mereka menjadi mangsa yang mudah. Selain dijadikan makanan, bebarapa sumber juga menyebutkan bahwa beberapa orang sengaja membunuh hewan ini hanya untuk menggunakannya sebagai hiasan kepala dalam upacara keagamaan.
Namun demikian penyebab kepunahan burung Dodo masih kontroversi. Walaupun banyak laporan tentang pembunuhan masal burung Dodo untuk bekal makanan dalam kapal, penemuan arkeologis sampai sekarang kurang mendapatkan bukti dari adanya manusia yang memangsa burung ini. Ada kontroversi seputar waktu kepunahan dodo. Robert dan Solow menyatakan bahwa "kepunahan Dodo adalah saat terlihat terakhir tahun 1662, seperti dilaporkan oleh pelaut Volkert Evertsz" (Evertszoon), tetapi banyak sumber lainnya menduga hal itu terjadi pada tahun 1681. Beberapa sumber juga berpendapat bahwa Dodo terakhir mati hanya satu abad lebih sedikit setelah penemuan spesies itu tahun 1581.